Writing and reading

Selasa, 16 November 2010

ketika aku mengamati mereka... (part5)

Perjalanan merupakan kisah. Dan kisah yang tertulis dalam agendaku tidak hanya berasal dari perjalanan hidup, tapi juga dari perjalanan orang-orang yang ada, yang mampir, yang menetap, dan yang terus tinggal di hidupku.

Okay,
Aku bicara tentang perjalanan. Dan orang tau, sebagian besar perjalananku dilengkapi oleh bus transjakarta; yang byk orang bilang busway.
Aku berdiri dipaling depan antrian orang-orang yang hanya sebagai pelengkap di perjalananku; dan begitupun sebaliknya aku bagi perjalanan mereka. Dan gadis yang berdiri tepat disebelahku menunjukkan keangkuhannya dan ketidaksukaannya pada sesuatu yang buatnya merasa "jijik". Dan bagiku, orang seperti itulah yang harus diajarkan bagaimana membuat perjalanan menjadi tidak monoton dan mengerikan.

Gadis itu menghempaskan kepalanya, mengempiskan hidung peseknya, dan mengibaskan tangan kanannya di depan wajahnya ketika seorang nenek tua minta diberi jalan untuk lebih dulu masuk. Aku mempersilahkannya agar tidak terjatuh dan membuat perjalanan nenek itu terhambat. Tapi gadis tadi malah beringsut menjauh seperti dugaanku -______-

Mungkin karena saking lamanya perjalananku di halte busway,
gadis itu mulai risih dengan kegelisahanku yang riweh dan remppong HAHAY. Dia berkali-kal menengok dengan sedikit menengadah untuk bisa mencapai wajahku HAHAHA, dan dia menunjukkan ketidaksukaan.
Dan aku yang emotion-woman, justru sengaja me-riweh-kan keadaan. Tujuannya sih supaya dia juga tidak sombong, Hey gadis SPG dengan seragam biru dan tatanan rambut ala SPG SPG biasanya :)

Next, yang lebih penting dari mbak-mbak songong tadi,
ada pemuda - bisa dibilang anak lelaki, yang bergerak maju secara apa adanya. Dan dia mengatakan sesuatu yang tidak jelas. Dengan botol aqua yang tersisa 1/5 nya, lembaran tanda masuk busway, dan buku serta CD rohani. Yeah, anak muda Katolik sepertinya.
Singkat cerita, ia duduk berdampingan denganku, entah apa yang menggerakkan, tapi aku membayangkan sesuatu --> apabila - andaikata - jikalau - seandainya - ada cowo ganteng yang berdiri ataupun duduk di bangku seberangku saat itu, dan aku dipersilahkan memilih akan tetap di tempat atau pindah ke sebelah, MAKA aku dengan sangat yakin bahwa aku akan tetap stay di tempat. MUNGKIN karena perasaanku mengatakan, anak yg duduk disebelahku ini menarik perhatian pikiran dan perasaanku.

Anak itu bergerak gerak tidak tentu dalam beberapa menit sekali. Dia mengotak-atik bungkusan plastik bapak-bapak didepannya. Dan dia berkali-kali mengekspresikan bahwa dirinya harus mengingat jalan dan jangan sampai lupa.
Aku masihingat dengan jelas ketika dia tersenyum-senyum memandangi buku dan bungkusan CD yang berisi lagu-lagu *sepenglihatanku hehe. Buku di tangannya bertuliskan --> "Berdoalah senantiasa". Dan CD yang judul bungkusannya "kumpulan lagu-lagu Christmas". Oh betapa polos dan lugunya anak ini, sehingga nampak tak ada beban di wajahnya.

Aku tau satu hal dari perjalanannya. Tak ada yang perlu ia takuti disepanjang perjalanannya, karena bagaimanapun juga anak itu tidak akan berpikir negatif terhadap seseorang dan tidak akan mengganggap seseorang mengerikan, seperti pandangan orang lain ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ini bagianmu untuk berbagi :))