Writing and reading

Kamis, 23 September 2010

ketika aku mengamati mereka... (part4)

Bagiku yang sudah terbiasa oleh lingkungan busway, akan lebih terbiasa oleh hal-hal didalamnya. Terbiasa dengan bau tak sedap sesama penumpang, terbiasa berdiri berdesakan, dan terbiasa mengantri -_-

Pernah satu kali aku pulang kampus menggunakan busway, kebetulan kondisi saat itu tidak begitu ramai namun tetap aja aku berdiri. Saat itu di luar sedang hujan lebat. Hingga di satu shelter naik seorang anak ringkih kurus dan basah kuyup menandakan ia telah berjalan di tengah hujan. Aku tau dia bukan anak biasa, dari penampilannya yang kotor dan tidak beralas kaki. Namun di tangannya ia menggengam selembar uang Rp 5000,-. Oh Tuhan, mengapa engkau biarkan anak-Mu satu itu sendirian tak tentu.

Aku tau dia anak autis. Dari baju yang dipakainya bertuliskan "yayasan anak autis wayan". Dan dari kelakuannya didalam bus. Dia masuk dan berjalan menengok kanan-kiri sambil mengatakan "dingin yah dingin". Petugas busway segera menangkapnya agak tidak berjalan-jalan di dalam bus. Lalu di shalter berikutnya dia diturunkan, dari pengamatanku mereka-mereka yang waras akan mengeluarkan anak itu.

Dia hanyalah anak lelaki tak berdosa yang berusaha mencari sesuatu yang lebih waras di hidupnya.

Aku meneruskan perjalananku. Dan kali ini karena sangat kelelahan aku sudah tidak melihat jam lagi, yang aku ingat, saat itu aku menunggu kedatangan busway sehingga dapat menyaksikan terjadinya gelap dan awan hitam yang berjalan dari sisi kiri bergerak ke sisi kananku. Well, aku juga menyaksikan pertemuan dua orang di luar halte yang kebetulan tempat itu juga merupakann terminal.

Wanita itu sudah berdiri di samping shelter setengah jam lebih hampir sama dengan waktuku menunggu bus. Namun dia tidak menampakkan kalau ia akan menaiki salah satu angkutan disitu. Well, ada dua perkiraanku saat itu. Pertama, dia sedang menunggu jemputan. Kedua, dia sedang janjian dengan seseorang ditempat biasa ia janjian, karena ia terlihat sangat familiar dengan tempatnya berdiri.

Kurang lebih setengah jam kemudian ia mengganti suasana wajahnya yang garang menjadi lembut. Dari senyum-senyum kecilnya sepertinya orang yang ditunggu datang. Dan benar, perkiraan keduaku tepat. Lelaki sebayanya melambai dari tengah-tengah terminal; sepertinya habis turun dari sebuah angkutan.

Oh betapa asiknya mereka, haha.
Dan ketika awan gelap berada tepat di atas terminal itu, yang kebetulan adalah jam pulang kerja, banyak orang mengambil langkah panjang-panjang agar cepat sampai rumah dan tidak kehujanan.
Lalu hujan mulai rinjit-rintik tapi cukup deras dan para pedagang kaki lima pun bergegas merapikan dagangannya. Ada satu pedagang minuman yang menngunakan gerobak nampak di mataku. Karena hujan yang semakin lebat, ia menurunkan payun besarnya hingga pas setinggi dengan kepalanya. Dalam hati aku akui itu agak menyebalkan, seakan-akan ia tidak mau ada orang lain numpang berteduh di bawah payung besarnya -_-

Tempat segala macam orang dan kelakuannya bertemu.
Tempat itu merupakan terminal.

Jumat, 10 September 2010

Kawan imutku :3

Aku perkenalkan teman imutku mici :3 , micu :3 , mica :3 , acan alias anggi-chan :3

Sore tadi, tepatnya sekitar jam setengah 6 yang lalu, aku membuang rasa sepiku, tiba-tiba aku teringat dengan satu-satunya teman kecilku yang tersisa ---> acan.
Perasaan lucu, senang, dan ingin tertawa saat membayangkan aku akan bermain" dengannya dan jagung" kecilnya. Segera kucabut HP yg sedang tercharge di samping laptop, kubawa perasaan" bahagia itu seakan sahabat dekatku akan mampir kerumah, sedikit berlari aku menuju belakang rumah. Belakang rumah tempat acan dan roda putarnya dalam satu kandang.

Sembari berjalan aku menyiapkan posisi siap merekam pada HP, berhubung hari mulai gelap.
Yang kudapati kandangnya bersih, tanpa serbuk kayu, dan teman kecilku.
Mama, "Hamstermu mati kaku tadi mama pulang kerja langsung mama bersihin aja".
Aku, "Kenapa gak panggil aku, Ma?"
Mama, "Kasian kamu kalau liat pasti gak tega".
Aku diam.
Mama, "Jangan datengin hamster dulu ya, lagi banyak virusnya, nanti mati" mulu. Kamu juga kasian".

Aku baru mau main sama acan, baru mau mengenal acan, baru sekitar 2x liat acan main" di roda putarnya. Oh Tuhan, aku menyayangi semua yang aku miliki dan aku pelihara.


mici (abu-abu) sama micu (orange) paling cocok, soalnya mereka yg pertama dateng ke rumahku :3

mica (putih), paling kuat. Kabur berkali-kali, digigit tikus berkali-kali sembuh mulu. Tapi mica yang pertama mati gara" virus :(

Ini moci. Moci sama mica langsung cocok waktu disatuin. Tapi moci nih yang paling bandel. Huuuh kerjanya merusuh mulu, sama mica sama acan, dan paling rakus jg kalau disuapin kuaci.

Yang terakhir, acan; anggi chan. Bela-belain anggi ke jatinegara panas"an mau nyari temen moci. Dia yang minta jagain hamsternya itu, tapi gagal. Maaf yah anggi, mau nangis darah jg hamster" kawan imutku gak akan hidup lagi :'(
Cuma sisa 1 foto dari acan, waktu lagi tidur dempetan sama moci.

Acan (belang-belang) yang dideket roda putarnya. Waktu milih acan bareng anggi, aku cuma lihat satu hamster paling semangat di roda putarnya, dan mulutnya yang imut banget ----> acan :3

Rabu, 08 September 2010

My Best

Dalam persahabatan tidak ada kata maaf dan terima kasih.
Itu teori.
Kenyataannya, ketika sahabatku melakukan sebuah kebodohan yang aku yakin kalau dipikir matang" itu hanyalah kesalahan semata. Namun di detik yang seharusnya aku memahami hal tersebut, aku justru sulit meredam amarah. Bahkan untuk berkata "iya aku maafin" saja tidak terpikir lagi.
Kenyataannya, setelah sekian lama bersahabat- kata terima kasih baru terasa ketika seorang diantaranya mulai meregang dan hal itu menimbulkan kerinduan satu akan yg lain.

Aku kangeeeeeennnnn.
I miss youuuuuu. All of youuuu my best.
Kangen masa-masa kita duduk di bangku SMA, terlambat bareng terus kena DP bareng, duduk di warung depan gerbangb tunggu gerbang dibuka.
Kabur dari kelas bareng Oni -----> main ke kelas Ella dan Maurent.
Disamperin sama Mami Rindang dan Cicil -----> gara-gara guru udah dateng.
Bikin rencana mau kabur di hari Senin jam Komputer sama para gadis gila ---> Ella, Oni, Maurent.
Dan jangan sampe rencana itu ketahuan Mami dan Cicil hihihiiy :p
Karena darurat ---> pura-pura mencret hahaha
Memang dari awal udah niat, jadi kurang diberkahi, hujan"an kabur dari sekolah haha.

Kangen Ret-ret terakhir di bonpal :")
Jadiin satu kamar kita kayak asrama, khusus berenam.
Tidur rame-rame, gossip seharian suntuk, jemur bareng-bareng, bikin foto" gila bareng para gadis kayak kalian..
Kebablasan tidur jadi ga ikut SATE (saat teduh) hihiiy ---> aku, Ella, Oni, Maurent.
Entah itu sengaja atau bukan, tapi yg pasti habis Cicil dan Mami keluar pintu terkunci hahah.

I missed youuu girls :*

Christella Sitepu

Gadis satu ini sahabat pertama aku di SMA haha, berhubung dari kelas 1 agama sama die mulu.. Diam-diam menghanyutkan, kadang aku suka heran, rahasia si Ella ini ada berapa banyak yooo hihiiy.

Gloria Feronica Manulang






Sahabatku satu ini selaluuu, selaluuuu, dan selaluuuuuu menjadi pendengar setia buat aku dia dia dan diaa. Terima kasih ya Oni syg buat semua waktu yg kau luangkan untuk mendegar keluhan demi keluhan haha. Aku tau kok, kalau dia juga butuh telingaku untuk mendengar keluhannya :')


Maurent Pascalina Tarigan

Cewek ini dimataku "pink" hahaha. Dia ga mau yang ribet-ribet tapi terkadang - bahkan sering - meribetkan, huaahahaha. Satu ini nih dari si rentcia --> kalau pengen sesuatu harus didapet, apalagi kalau itu limited :p


Chicilia

Cicil ciciiiil ciciiiiiilll, dimanapun paling mau barang"nya rapi dan bersih, apalagi kerumahnya.. Susahnyaaaa geratak di kamar doi hihi, ciciiiil, lain kali kalau ada apa-apa jangan dipendam sendiri aja yaah, aku maauuuuu bangeet bercucuran airmata bareng lagi :')


Rindang Melisa
Kalau tentang mami kita satu ini WAW buanyaaak, hahaha, sahabat yg membangunkan aku di tengah pelajaran. Sahabat yg membimbingku ke pelajaran yg benar haha. Sahabat yg memarahiku ketika membuat contekan, haha. Sahabat yg selalu meminta makan, haha. Sahabat yg indra malunya sedikit :p


Kamis, 02 September 2010

HIHIHI

Kau tau?
Saat dimana aku hampir tersungkur, aku masih menemukan wajah-wajah yg tersenyum padaku menegakkanku, tepat di belakangku.
Saat dimana kepalaku terangkat begitu tinggi, kau masih ingin berada di belakangku untuk membisikkan aku bahasa kasih.
Dan saat aku merasa tak berguna lagi, wajah-wajah itu bersembunyi dariku,
satu per satu dari mereka menarik tanganku dari depanku (bukan dari belakang),
seakan memperebutkanku juga ketidakbergunaanku,
dan aku sadar,
betapa aku berguna bagi mereka,
mereka yg berada di segala tempat yg aku perlukan,

SAHABATKU :")

ketika aku mengamati mereka... (part3)

Hari baru yang diberikan Tuhan, sudah sepantasnya kita berikan yang terbaik untuk hari ini. Awalii dengan ungkapan syukur lewat doa dan pujian penyembahan :)

Kehidupan kita yang kita mulai rasa berat percayalah bahwa hari itu Tuhan sedang buat sesuatu yang lebih dari sekedar indah. Dan saat kita merasa sendiri, Tuhan sedang menunjukkan jalan pada seseorang kepada kita. Namun mungkin jalan itu tidak akan pendek atau kita yang tidak sabaran.

Suatu pagi aku menegakkan tubuhku dan bersyukur pada Tuhan jika masih ada satu hari untuk bertemu kedua orangtuaku. Selanjutnya aku kembali seperti bernostalgia dengan kenangan-kenangan, mungkin karena pikiran aku yg masih di alam mimpi. Jadi kubiarkan memory" itu bergerak di pagi hari. Pagi buta, lebih tepatnya.

Pikiranku melayang-layang mencari asal keberadaanku. Dan aku tersadar kalau itu adalah wangi kelas yang aku rindukan beberapa bulan ini :")

Ya, aku dengan seragam abu-abu berdasi pendek; bisa dilihat kalau itu hanya asal pakai hehe, duduk di tengah-tengah kelas fisika. Aku mengingat kembali, kira-kira siapa yg akan datang ke kelas saat jam istirahat yah?
Nampak sosok Kevin yg gembul dan cengengesannya yang khas, haha. Dan selalu membawa jajanan tak kurang dari satu. Yang pasti ada makanan berat, entah somay, lemper, nasi -_-
Orang disampingnya yang hampir tiap saat ada kalau hari Jumat seperti itu, Bryan. haha.
Aku mengedarkan pandang dan ujung mataku menemukan sepatu berciri-khas robert -_-
Tidak usah ragu, dia sedang tidur-tiduran di bangku paling belakang sambil mendengarkan musik. Haha, aku cuma bisa memanggilnya "ROBET! Gabung yuk, makan bareng!"
Bukan hanya Robert yg bergegas, Martin juga pasti ga mau kelewatan. Ckck