Pagi hari kubuka mata, yang kutau Tuhan itu baik.. Ia memberiku satu lagi kesempatan di hari ini untukku berjuang mengetahui kebesaran-Nya :)
Rutinitas setelah sang surya mulai nampak cantik kembali harus kuhadapi.
Saat itu aku tau hati ini mulai bersungut-sungut meminta sedikit keadilan mengapa harus setiap hari kujalani kewajibanku untuk pergi ke kampus. Sedikit? Memang sedikit-sedikit, namun semakin lama aku mulai menyadari kejahatan yang diriku rancang. Ckck, ternyata aku belum berdoa.
Ketika berpakaian aku pun mulai berpikir dan merancang segala rencana-rencanaku hari ini, dan aku pun bersiap-siap melaksanakan rencana besarku yang pertama hari ini. Banyak sekali alat-alat pembantunya, pikirku.
Kubongkar lemari box yang isinya seluruh tas-tas kolesiku, kuhadapkan diriku pada cermin dan berpikir keras tas apa dan warna apa yang akan kupakai agar sesuai dengan styleku hari ini. Sekitar lebih dari 15 menit aku menggonta-ganti tas yang ada di box itu hingga ku temukan rasa cocok pada gayaku hari ini.
Setelah tas kudapatkan, kumasukkan seluruh perlengkapan kuliahku sambil kembali berpikir keras jangan sampai satu hal terkecilpun terlupakan. Pasti dan selalu yang tak pernah kulupa pertama kali adalah memasukkan handphone dan dompet. Hmm, aku yakin bukan cuma aku seorang yang mempunyai kebiasaan seperti itu :p
Saputangan, kipas, binder kecilku plus tas kecil yang banyak orang bilang itu adalah tempat pensil; padahal isinya bukannya pensil tetapi ada pulpen, penghapus, penggaris (berhubung aku kuliah di bidang akuntansi), spidol kecil, spidol besar, kalkulator, dan notes kecil yang berjasa sebagai pengingat. Itu tadi pelengkap yang tak perlu berpikir lagi segera kumasukkan dalam tas. Lalu agak berpikir lama, aku mengingat buku mata kuliah apa yang harus kubawa hari ini. Ah, ternyata tidak perlu membawa buku apa-apa. Alhasil aku pun mengambil keputusan untuk membawa net-book.
Nampaknya persiapanku hari ini sudah lengkap. Bahkan orang pun tak 'kan ragu jika melepasku di negeri orang dengan perlengkapan seperti ini. Huh, enak saja, biar begini aku tetap gelisah seakan ada sesuatu yang belum kulakukan atau mungkin ada sesuatu yang masih tertinggal di kamar.
Aku keluar kamar dan berjalan perlahan menuju cermin di ruang tamu, perasaanku mengatakan pasti ada yang terlupakan. Yes, benar! Aku bergegas berlari ke kamar dan merampas sesuatu di depan cermin kamarku. Nah, dengan begini aku akan lebih pede keluar rumah :D
Aku menutup pagar dan berjalan tegap seakan jam tangan yang tadi terlupakan
Rutinitas setelah sang surya mulai nampak cantik kembali harus kuhadapi.
Saat itu aku tau hati ini mulai bersungut-sungut meminta sedikit keadilan mengapa harus setiap hari kujalani kewajibanku untuk pergi ke kampus. Sedikit? Memang sedikit-sedikit, namun semakin lama aku mulai menyadari kejahatan yang diriku rancang. Ckck, ternyata aku belum berdoa.
Ketika berpakaian aku pun mulai berpikir dan merancang segala rencana-rencanaku hari ini, dan aku pun bersiap-siap melaksanakan rencana besarku yang pertama hari ini. Banyak sekali alat-alat pembantunya, pikirku.
Kubongkar lemari box yang isinya seluruh tas-tas kolesiku, kuhadapkan diriku pada cermin dan berpikir keras tas apa dan warna apa yang akan kupakai agar sesuai dengan styleku hari ini. Sekitar lebih dari 15 menit aku menggonta-ganti tas yang ada di box itu hingga ku temukan rasa cocok pada gayaku hari ini.
Setelah tas kudapatkan, kumasukkan seluruh perlengkapan kuliahku sambil kembali berpikir keras jangan sampai satu hal terkecilpun terlupakan. Pasti dan selalu yang tak pernah kulupa pertama kali adalah memasukkan handphone dan dompet. Hmm, aku yakin bukan cuma aku seorang yang mempunyai kebiasaan seperti itu :p
Saputangan, kipas, binder kecilku plus tas kecil yang banyak orang bilang itu adalah tempat pensil; padahal isinya bukannya pensil tetapi ada pulpen, penghapus, penggaris (berhubung aku kuliah di bidang akuntansi), spidol kecil, spidol besar, kalkulator, dan notes kecil yang berjasa sebagai pengingat. Itu tadi pelengkap yang tak perlu berpikir lagi segera kumasukkan dalam tas. Lalu agak berpikir lama, aku mengingat buku mata kuliah apa yang harus kubawa hari ini. Ah, ternyata tidak perlu membawa buku apa-apa. Alhasil aku pun mengambil keputusan untuk membawa net-book.
Nampaknya persiapanku hari ini sudah lengkap. Bahkan orang pun tak 'kan ragu jika melepasku di negeri orang dengan perlengkapan seperti ini. Huh, enak saja, biar begini aku tetap gelisah seakan ada sesuatu yang belum kulakukan atau mungkin ada sesuatu yang masih tertinggal di kamar.
Aku keluar kamar dan berjalan perlahan menuju cermin di ruang tamu, perasaanku mengatakan pasti ada yang terlupakan. Yes, benar! Aku bergegas berlari ke kamar dan merampas sesuatu di depan cermin kamarku. Nah, dengan begini aku akan lebih pede keluar rumah :D
Aku menutup pagar dan berjalan tegap seakan jam tangan yang tadi terlupakan